Saturday, April 5, 2025

Aksi Iklim di Kalimantan: Mitigasi Bencana Alam dan Peran Pendidikan Lingkungan dalam Menghadapi Dampak Pembangunan IKN

Pulau Kalimantan, terutama Kalimantan Timur, tengah menghadapi perubahan besar dengan rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Perubahan ini membawa implikasi yang luas, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Salah satu dampak signifikan dari proyek ini adalah perubahan interaksi antara pengembangan IKN dengan kawasan sekitarnya yang tentunya memerlukan perhatian serius. Pembangunan IKN dapat memengaruhi kawasan sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung, dan perubahan besar ini membutuhkan dukungan dari pihak terkait, baik itu pemerintah, masyarakat lokal, maupun komunitas ilmiah.

Salah satu potensi dampak yang sangat signifikan adalah kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pesatnya pertumbuhan pemukiman dan industri di sekitar kawasan IKN. Dalam jangka panjang, perubahan besar ini bisa memicu bencana alam, baik skala kecil maupun besar, baik yang terjadi di pusat IKN maupun di wilayah sekitarnya. Secara lebih luas, fenomena perubahan iklim juga turut memperburuk kondisi ini. Salah satu dampak yang terlihat jelas adalah penurunan luas hutan tropis di Kalimantan, yang dalam beberapa dekade terakhir semakin cepat terjadi. Kehilangan hutan ini tidak hanya berpengaruh pada skala lokal, tetapi juga pada tingkat nasional, regional, bahkan global.

Di musim kemarau, Kalimantan sering menghadapi kebakaran hutan dan lahan yang merugikan warga negara lain, seperti yang terjadi dengan asap yang melintasi perbatasan dan sampai ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Di sisi lain, pada musim hujan yang panjang, Kalimantan juga rawan banjir dan longsor yang menambah kerugian dan kesulitan hidup bagi masyarakat. Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, menjadi contoh nyata daerah yang sering terdampak bencana banjir akibat kerusakan lingkungan, perubahan iklim, serta rob yang semakin sering terjadi.

Pemahaman tentang masalah bencana alam di Kalimantan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat perlu disosialisasikan secara komprehensif kepada masyarakat. Proses mitigasi bencana harus melibatkan berbagai pihak yang memiliki kompetensi di bidangnya, seperti perguruan tinggi (misalnya ITB dan UGM) serta lembaga negara yang berkompeten seperti BMKG dan BNPB/BPBD. Sosialisasi ini penting agar masyarakat memahami dengan jelas bagaimana cara mengurangi risiko bencana serta langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat.

Perguruan tinggi dan lembaga negara yang berperan aktif dalam memberikan edukasi dan riset mengenai perubahan iklim dan mitigasi bencana perlu melibatkan guru dan masyarakat setempat, terutama di kalangan generasi muda. Peran guru sangat vital dalam mendidik para siswa, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), mengenai masalah lingkungan dan perubahan iklim. Walaupun kecintaan terhadap lingkungan mungkin sudah tumbuh sejak lama, pengetahuan yang memadai mengenai ilmu lingkungan akan memperkuat rasa tanggung jawab generasi muda terhadap alam dan lingkungan mereka.

Namun, tantangan terbesar adalah ketimpangan kemampuan para guru di Kalimantan, terutama di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan, seperti di Kalimantan. Meski para guru di daerah tersebut sering kali memiliki kecintaan terhadap lingkungan, mereka terkadang kekurangan akses ke ilmu pengetahuan yang cukup untuk menyampaikan informasi yang akurat dan terkini kepada para siswa. Oleh karena itu, penyuluhan dan pemberian pelatihan kepada para guru perlu ditingkatkan agar mereka dapat menyampaikan materi yang lebih baik terkait isu-isu lingkungan yang semakin kompleks ini.

Karakteristik Kalimantan yang sangat unik – mulai dari posisinya yang dilintasi garis khatulistiwa, hutan hujan tropisnya yang masih lebat, hingga potensi bencana alam yang khas – menjadikannya sebagai kawasan yang membutuhkan perhatian ekstra dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan harus menjadi bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan di Kalimantan, untuk memastikan bahwa generasi mendatang siap menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, serta dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam yang ada di sekitar mereka.

Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga negara, dan masyarakat, kita dapat membangun kesadaran yang lebih baik tentang pentingnya aksi iklim yang berkelanjutan. Diharapkan dengan pendekatan yang lebih holistik ini, masyarakat Kalimantan, terutama generasi muda, akan semakin siap untuk menghadapai dampak dari pembangunan IKN, serta terlibat dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan bencana alam.

Tujuan

Tujuan kegiatan ini adalah:

a. Mempersiapkan generasi muda dalam meningkatkan pemahaman yang lebih baik tentang bencana alam dan kecintaannya pada lingkungan hidup di sekitarnya baik udara, darat maupun laut melalui aksi iklim yang lebih membumi;

b. Mensosialisasikan  (potensi) bencana alam di wilayah binaan se pulau Kalimantan;

c. Sebagai langkah mitigasi dan adaptasi terhadap bencana hidrogeometeorologis yang telah, sedang dan akan terjadi.

No comments:

Post a Comment

Teknologi dan Bisnis di China

 China merupakan salah satu negara adidaya dunia yang dalam banyak hal patut dicontoh termasuk dalam bidang pertanian. Dengan tantangan alam...